5 Framework Terbaik Untuk Membuat Backend Web 2020

Saat ini, programmer telah banyak terbantu dengan kehadiran framework. Framework telah menjadi bagian dari kebutuhan dan tidak dapat dilepaskan dari pengembangan aplikasi. Tak terkecuali untuk pengembangan website. Sebuah website memiliki dua bagian yang server-side (backend) dan client side (front-end). Kali ini TAS Official akan membahas mengenai 5 Framework Terbaik Untuk Membuat Backend Web 2020. Apa saja ya?

Laravel

Sumber : Google Sites

Laravel adalah salah satu framework backend yang paling populer. Lebih lanjut, framework ini memiliki konsep MVC (Model, View, Controller) yang akan memecahkan logika dengan tampilan. Bagian-bagian MVC secara lengkap meliputi

  1. Model, mewakili struktur data. Model berisikan fungsi-fungsi yang membantu kamu dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan data ke basis data, pembaruan data dan lain-lain.
  2. View, View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bagian inilah yang akan menjadi halaman suatu website
  3. Controller, Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view.

Laravel memiliki berbagai macam fitur yang tidak semua framework menyediakannya. Framewok Laravel ini juga merupakan framework yang modern sehingga kamu akan dapat melakukan berbagai hal menggunakan framework ini seperti proses otentifikasi terbaru.

Express

Sumber : Quora

Express adalah framework backend yang terkenal dalam dunia Node.Js. Sama halnya denga laravel, express juga merupakan salah satu framework yang paling populer loh. Dengan express, kamu bisa mengembangkan suatu website ataupun hanya sekadar restfull API. Untuk dapa menikmati framework ini, kamu harus terlebih dahulu meng-install node.Js .

Beberapa keunggulan Express.js antara lain:

  • Dukungan pembuatan middleware
  • Kompatibel dengan berbagai HTTP verb seperti POST, GET, PUT, DELETE, OPTION, HEAD, dan lainnya
  • Memiliki tempalte bawaan yakni template engine Jade
  • Manajemen file statik seperti CSS dan Javascript
  • Sangat bebas untuk dikostumisasi

Rails

Learning Ruby on Rails: An Overview | Hacker Noon
Sumber : Hacker Noon

Rails mengusung konsep yang sama dengan Laravel yakni Model, View, dan Controller. Bedanya jika Laravel menggunakan bahasa pemrograman PHP, maka Rails menggunakan bahasa Ruby. Rails adalah framework yang berperan dalam website-website besar seperti Airbnb, GitHub, Hulu, and Shopify. Fakta unik lainnya, hingga 2014 kemarin, Ruby on Rails masih menempati posisi pertama dalam gaji programmer tertinggi berdasarkan data Quartz. Rails memiliki komunitas yang besar yang siap membantu kamu jika mengalami kesulitan. Untuk memulai belajar Rails, kamu hanya perlu membaca dokumentasi Rails. Rails juga menyediakan dokumentasi API untuk menjelajah semua framework, class, dan method. 

Pencipta Rails juga memnyedia dua buku yang akan menuntunmu untuk menjadi expert yakni  ‘Agile Web Development with Rails’ dan ‘Crafting Rails for Application

Django

Sumber : Django Central

Django adalah framework pengembangan website dengan bahasa Python. Berbeda dengan laravel, Django memiliki arsitektur yang dikenal dengan istilah Model-View-Template . Google, Youtube, dan Instagram adalah beberapa website yang memanfaatkan framework ini. Sebenarnya, django bukan hanya framework backend, namun juga mendukung pengembangan frontend. Sisi unggulan django adalah tingkat keamanannya yang tinggi. Django juga fokus untuk membuat frameworknya cepat, aman dan memiliki skalabilitas tinggi(scalable).

Spring

Sumber : Spring

Framework backend terbaik lainnya adalah spring. Spring merupakan Model-View-Controller framework yang menggunakan bahas pemrograman Java. Contoh web yang dikembangkan menggunakan framework Spring adalah Wix, TicketMaster, dan BillGuard. Dengan spring, kamu bisa mengembangkan suatu website atau hanya RestFull APInya saja. Spring memiliki portabilitas tinggi, dapat berjalan pada JVM apapun. Untuk belajar Spring, kamu hanya perlu membaca panduan dan dokumentasi pada link ini.

Nah, itulah 5 Framework Terbaik Untuk Membuat Backend Web 2020. Apakah kamu memiliki jagoan framework lain?