
Sejak awal tahun, kabar Grab dan Gojek memang makin kencang berhembus. Salah satu media internasional, blomberg menyebutkan bahwa kemungkinan kedua start-up ini merger semakin terbuka lebar. Dalam DealStreet Asia, penggabungan yang akan terjadi akan melebur layanan transportasi, pengiriman makanan dan paket, hingga ke pembayaran digital dan layanan keuangan dalam satu aplikasi. Penggabungan ini akan menimbulkan polemik yang cukup besar, mengingat saat ini keduanya sudah mencapai Decacorn. TASOfficial telah mencoba meraba 3 hal yang akan terjadi jika Grab dan Gojek merger
Good Bye, Diskon Kesayangan
Hal paling lumrah terjadi saat Grab dan Gojek merger adalah hilangnya diskon-diskon kesayangan kita semua. Loh, kenapa ya? Biasanya sebuah perusahaan meluncurkan program diskon untuk membuat konsumen untuk beralih dari layanan kompetitor kan layanan miliknya. Nah, jika Grab dan Gojek akhirnya bersatu, keduanya akan kehilangan kompetitor. Akhirnya, tidak akan ada lagi alasan untuk keduanya memberikan diskon. Sedih banget ga sih?
Bisa Jadi, Tidak Akan Ada Lowongan Mitra Driver Lagi
Saat ini baik Gojek maupun Grab sama-sama memiliki jumlah mitra yang sangat besar. Jika keduanya menjadi satu, jumlah driver akan semakin membludak. Dengan begitu, kebutuhan driver tercukupi dan (mungkin) tidak akan ada kebutuhan driver lagi. Tak hanya lowongan mitra driver yang ditutup, persaingan driver-pun akan semakin sengit. Jumlah driver yang besar akan menyulitkan driver untuk mendapatkan orderan. Poin-poin yang ditawarkan hanya akan jadi angan saja. Eits, ternyata nggak cuma itu loh. Mitra driver-pun bisa saja terkena PHK dengan dalih efisiensi perusahaan. Ga cuma mitra driver loh, seluruh lapisan karyawan juga sangat rawan terkena PHK ini. Wadaw!
Monopoli Pasar Ride-Hailing
Jika Grab dan Gojek melakukan merger, bisa saja akan terjadi monopoli pasar ride-hailing. Apalagi, beberapa startup ride-hailing lain seperti Maxim dan InDriver akan semakin kesulitan untuk memenangkan pasar mereka. Emang ngaruh ya monopoli pasar dengan para konsumen? Ngaruh banget dong. Jika pasar ride-hailing hanya didominasi oleh Grab X Gojek, bisa saja harga akan naik. Konsumen-pun tidak bisa berbuat banyak karena layanan ini adalah layanan tunggal. Artinya, konsumen tidak dapat memilih alternatif lain dan hanya bisa menerima berapa-pun harganya. Ya mau gimana, namanya juga butuh.
Nah, itulah 3 Hal Yang Akan Terjadi Jika Grab dan Gojek Merger. Kalau menurut pandangan kamu, gimana nih? Setuju atau tidak?
Baca Juga : Trend Teknologi 2021 dan Masa DepanĀ