Front-End merupakan bagian dari suatu website yang bertugas untuk menampilkan data kepada user. Front-end akan membuat interaksi dengan user melalui tampilan, klik, ataupun swipe. Saat ini, pengembangan front-end lebih mudah dengan bantuan framework. Framework akan memberikan kemudahan pengembangan serta meningkatkan efisiensi waktu. Kali ini, TAS Official akan memberikan 5 rekomendasi framework JS untuk membangun Front-End. Apa saja ?
Angular

Angular merupakan framework dengan arsitektur MVC (Model, View, Controller) yang biasa digunakan untuk mengembangkan suatu SPA (Single Page Application. Saat ini, angular diklaim menjadi framework yang paling efisien, kuat, sekaligus open-source. Awalnya, Angular 1.0 menggunakan basis bahasa javascript, namu pada versi lebih baru Angular memilih untuk mengadopsi Typescript. Angular juga bersifat cross platform. Beberapa perusahaan besar yang menggunakan framework Angular adalah Google, Microsoft, dan Paypal
React

Facebook menciptakan React pada 2013 dan meraih popularitasnya dalam waktu singkat. React adalah framework pertama yang mengadopsi arsitektur component-based, yang kemudian framework lain seperti Angular dan Vue mengikutinya. Framework ini sangat cocok untuk web yang memiliki traffic tinggi. React memiliki virtual DOM yang akan merepresentasikan UI pada aplikasi. Beberapa fitur andalan React adalah Declarative, Virtual DOM, JSX, Event Handling, React Native, Component-Based, hingga Performance. Beberapa aplikasi yang menggunakan React adalah Facebook dan Instagram
Vue

Vue merupakan framework termuda yang muncul pada 2016 lalu. Awalnya Vue muncul karena adanya bug pada Angular yang cukup membahayakan website. Framework ini terus berkembang hingga sekarang. Salah satu keunggulan vue adalah sifatnya yang progressif. Artinya, jika kamu memiliki sebuah project besar, kamu bisa menggunakan Vue hanya untuk secuil project kamu dan project ini akan dapat terus berjalan sebagaimana mestinya. Framework ini sangat baik untuk pembuatan high-end SPA atau Single Page Application.
Ember

Eits, ini bukan ember yang biasa kamu gunakan untuk menampung air ya. Ember yang ini beda. Ember adalah framework Javascript yang mengadopsi arsitektur Model View Controller. Framework ini muncul pada 2015. Sampai saat ini, Ember memiliki komunitas yang besar dan terus berkembang dari tahun ke tahun. Ember memiliki kemampuan untuk melakukan data binding secara dua arah. Framework ini juga memiliki berbaai plugin yang siap membantu kamu dalam mengembangkan aplikasi. Meskipun tidak se-populer ketiga framework sebelumnya, performa Ember tidak perlu kamu ragukan lagi. Selain itu, beberapa perusahaan seperti Google, Microsoft, Heroku, dan Netflix juga sering menggunakan framework ini
Backbone

Backbone adalah framework front-end JS yang tidak boleh kamu lewatkan begitu saja. Fitur adalan framework ini adalah RESTful JSON, yang memungkinkan kamu mencampur banyak bahasa pemrograman. Backbone memiliki arsitektur yang disebut dengan MVP atau Model View Presenter. Dengan arsitktur ini, alur website akan lebih aman dan terstruktur. Backbone juga memiliki aturan penulisan yang sederhana sehingga cocok untuk pemula.
Nah, itulah 5 rekomendasi framework JS untuk membangun Front-End. Kamu tertarik yang mana?