Flutter VS React, Bagus Yang Mana?

Ilustrasi : Flutter VS React, Bagus Yang Mana?

Saat ini mobile programming merupakan trend yang cukup populer bagi perusahaan. Untuk mendukung hal ini, perusahaan raksasa teknologi, Google telah menerbitkan framework yang bernama Flutter. Sementara itu, Facebook tak mau kalah dan ikut menerbitkan framework mobile apps lain yakni React. Keduanya punya kelebihan sendiri-sendiri. Misal dari segi UI,  library, package, bahasa dasar dan contoh app mobile yang sudah menggunakan keduanya. Pada kesempatan kali ini TASOfficial akan membahas suatu hal yang menarik yakni membandingkan mana yang lebih bagus, Flutter VS React. Artikel ini akan memberi sedikit pandangan buat kamu yang tengah bimbang memilih mana framework yang cocok untuk project kamu.

Flutter adalah framework besutan Google untuk membantu membangun UI aplikasi Android maupun iPhone. Flutter bersifat cross-platform, dapat mengembangkan aplikasi untuk berbagai sistem operasi antara lain Android, iOS, Windows, Mac, Linux, Google Fuchsia dan web. Tak tanggung-tanggung, flutter telah mendapatkan 4.9 stars pada Github. Selain itu, flutter adalah framework di balik beberapa aplikasi terkenal seperti Google Ads app, the Hamilton Broadway Musical app, Alibaba, eBay, dan Square

Sementara itu, React (dalam hal ini React Native) merupakan framework milik Facebook yang juga mendukung cross platfrom. Saat ini, terdapat 42% developer yang memilih framework ini. Hal ini juga yang membuat framework ini menjadi framework dengan contributor 2 terbanyak pada Github. React memegang peranan yang penting dalam aplikasi besar seperti Facebook, Instagram, Pinterest, Uber Eats, Walmarts, Tesla, dan banyak lagi yang lainnya

Popularitas

Meskipun keduanya adalah pemain baru, ternyata Flutter dan React selalu punya tempat di hati para developers loh. React pertama kali rilis pada 2015, sedangkan Flutter muncul pada 2018. Karena perbedaan usia inilah pengguna React melebihi Flutter. Namun, jangan anggap enteng. Nyatanya dari trend 5 tahun terakhir, Flutter memiliki penambahan pengguna yang cukup signikan loh. Untuk mempercantik, TAS juga menambahkan Ionic.

Sumber : Google Trends

Oh iya, popularitas framework ini juga terbagi atas regional yang berbeda. Flutter lebih populer di Kenya, China, Bangladesh, Japan, Jordan dan beberapa negara lain. Sedangkan React Native banyak digunakan di Ireland, Argentina, Canada, Belarus, dan lainnya.

Bahasa Pemrograman

Sumber : Dokumen Pribadi

Framework ini juga memiliki perbedaan dari segi bahasa pemrograman. React menggunakan bahasa Java Script. Seperti yang kita tahu, Java Script merupakan bahasa pemrograman kecintaan sejuta umat developers. Bahasa ini juga merupakan bahasa default pada hampir semua browser. Hal ini akan membuat developer akan lebih familiar dalam menggunakan React karena memiliki basic Javascript. Sedangkan Flutter, merupakan framework yang menggunakan bahasa Dart. Bahasa Dart adalah bahasa pemrograman berorientasi objek dan merupakan general-purpose programming language. Selain itu, Dart adalah bahasa paling “aman” untuk programmer pemula.

Learning Curve

Sumber : Freepik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengembangan aplikasi berbasis React akan menggunakan Javascript. Hal ini akan membuat proses belajar React lebih mudah. Selain itu, dukungan pengguna yang banyak juga akan membuat belajar React lebih mudah. Sementara itu, Flutter yang menggunakan Dart yang termasuk bahasa pemrograman baru. Namun, bukan berarti Dart lebih sulit. Dart sebenarnya juga mudah kok dipelajari. Hanya membutuhkan sedikit effort extra.

Produktivitas

Sumber : Freepik

Produktivitas juga akan menjadi parameter untuk membandingkan kedua framework ini. Memang, keduanya sama-sama mendukung hot reloading, artinya apabila terdapat perubahan pada sisi backend, halaman yang tampil dapat langsung mengikutinya. Namun, dari segi instalasi keduanya cukup berbeda. Instalasi Flutter dinilai lebih mudah. Cukup ikuti saja langkah-langkahnya. Sebenarnya, instalasi React juga mudah, hanya instalasi ini memproduksi packages. Selain itu, struktur kode keduanya juga cukup berbeda. Dart pada Flutter cocok untuk kostumisasi layout aplikasi dan sangat membantu penggunanya untuk membangun platforms, structural, and widgets. Sedangkan Javascript pada React sangat memungkinkan restrukturasi sesuai keinginan penggunaannya

Performa

Sumber : Freepik

React Native mengkombinasikan bahasa Native dan Java Script. hal ini menyebabkan aplikasi dari react Native lebih lambat. Berbeda dengan React Native, Flutter jauh lebih cepat. Hal ini karena Dart dapat melakukan boosting pada performanya. Melalui ini, Flutter menawarkan UX yang excellent

Mana Yang Lebih Bagus?

Flutter adalah strong competitor bagi React. Bahkan, dalam beberapa hal Flutter terbukti lebih baik dari React Native. Keduanya adalah powerfull framework yang akan membantu pengembangan aplikasi cross platform. Selain itu, Flutter dan React Native juga mampu memberikan kenyamanan bagi para developer selama pengembangan.

Bagus atau tidaknya framework sangat bergantung pada project yang akan dikembangkan. Bukan tidak mungkin juga, suatu saat Flutter akan menggeser posisi React mengingat pesatnya perkembangan yang ditawarkan. Flutter seakan tak pernah berhenti menambahkan tools ang membuat banyak perusahaan besar meliriknya. Namun, Facebook tidak semudah itu mengalah. Saat ini, Flutter tengah fokus pada large-scale re-architecture dan selalu memberikan yang terbaik untuk mendukung pengembangan aplikasi melalui komunitas yang besar pula. Menentukan framework yang lebih baik adalah hal yang quite challenging bagi para developers.

Nah, itulah pembahasan mengenai mana framework yang lebih baik, Flutter VS React. Semoga informasi ini dapat membantu kamu memilih framework yang tepat ya!