React Native VS Ionic Kamu Pilih Mana?

React Native VS Ionic Mana yang lebih baik? – Hai Sobat tekno!. Kemarin kita membahas mengenai Node JS dan Golang lebih baik mana?. Kali ini kita akan membahas mengenai dua pilihan terbaik di kelas cross platform. Seperti yang diketahui, keduanya merupakan Library Javascript yang digunakan untuk pembuatan aplikasi. Baik Ionic maupun React merupakan pilihan yang terbaik untuk pengembangan aplikasi. Namun dari keduanya ada beberapa perbedaan yang cukup penting. Kami merangkum detail detail perbedaan yang dimiliki oleh keduanya.

Popularitas React VS Ionic

Sebelum masuk ke hal yang detail, kita lihat terlebih dahulu tingkat kepopularitasan kedua turunan javascript ini.

Menurut AppBrain, React Native sudah membuat sebanyak lebih dari 32 ribu aplikasi. Untuk Ionic sendiri ada 26 ribu aplikasi. 

Menurut Survey Developer Stack Overflow 2021, React native merupakan teknologi paling populer ke 6 di dunia dengan market share sebanyak 14,51%. Untuk Ionic sayang nya belum bisa mendekati market share sebanyak React.

Menurut Statista, React Native merupakan cross platform mobile framework ter populer ke 2 dengan market share 38%. Sementara Ionic terpopuler nomor 4 dengan market share 16%.

Menurut GitHub, React Native memiliki 102 ribu bintang dan 22 ribu garpu, sedang Ionic memiliki 47 ribu bintang dan 13,7 ribu garpu.

Komunitas (Development)

Dari ke popularitas diatas, React Native tentu memiliki komunitas yang sangat besar jika dibandingkan dengan Ionic. Jika kamu merasa kesulitan dalam mengembangkan React, kamu bisa lempar pertanyaan di komunitas, pasti respon nya akan lebih banyak.

Untuk Development di Ionic, instalasi lebih mudah dengan melakukan command npm untuk menginstal Cordova. Kemudian ionic juga memiliki Ionic Academy sendiri yang menyediakan kursus untuk metode pembelajaran step by step. Sedangkan untuk React, kamu harus terbiasa dengan CSS, kemudian kamu juga harus mempelajari Axios untuk memanggil API, Redux with React, Flexbox, ES6 dan lain sebagainya.

Struktur React VS Ionic

React Native

Ionic

Performance

Akhirnya kita membahas mengenai performa. Dengan tuntutan industri sekarang ini, kita juga harus mengevaluasi kinerja nya. Karena produk akhir kita berkaitan dengan penggunaan framework ini.

React Native memungkinkan untuk pengembang aplikasi yang memiliki tampilan dan pengalaman seperti aplikasi pada umumnya dengan menggunakan komponen-komponen beserta API. Di sisi lain, Ionic menggunakan teknologi berbasis Web untuk pembuatan aplikasi hybrid dengan menggunakan pihak ketiga.

Fitur

Hot Reload yang dimiliki React Native banyak disukai oleh para developer, karena kamu bisa debugging secara realtime saat kamu sedang memperbarui codingan mu. Sedangkan Ionic memiliki banyak developer karena suka dengan dokumentasi nya yang lebih jelas dibandingkan dengan React.

Testing

Berbanding terbalik dengan bab fitur, Ionic lebih fleksibel dan bisa dilakukan pengujian melalui browser yang ada seperti chrome, opera, edge dan lain lain, sedangkan untuk untuk kompetitor nya, kamu bisa secara langsung melakukan testing, namun kamu akan membutuhkan perangkat tambahan seperti emulator.

[Tutorial] Membuat Shopping Cart menggunakan PHP

Tutorial membuat Shopping Cart dengan PHP – Hai Sobat Tekno!, apakah kamu tahu Shopping Cart? (Shopping Cart) Keranjang belanja merupakan salah satu fitur yang digunakan untuk memasukkan ataupun menyimpan suatu item barang.

Shopping Cart biasanya terdapat pada web e-commerce untuk memudahkan user yang ingin menyimpan suatu barang dan bisa explore barang lain tanpa takut item tersebut hilang. 

Langkah-langkah yang harus kamu lakukan

1. Membuat list produk menggunakan file database

Pertama tama kita akan membuat product nya terlebih dahulu. Kita perlu membuat informasi yang diperlukan pada sebuah produk seperti:

[ORDER DETAIL]

  • productid
  • orderid
  • price
  • quantity

[TABEL STRUKTUR]

  • id
  • name
  • detecreation
  • status
  • username

[PRODUCT]

  • id
  • name
  • price
  • quantity
  • description

2. Membuat File Koneksi untuk mengakses database

Setelah pembuatan database di step 1, langkah selanjutnya buat file connection untuk mengkoneksikan database.

3. Membuat CSS untuk mempercantik tampilan

Buat juga file CSS untuk memperbaiki dan mempercantik tampilan halaman.

4. Membuat file.php

Setelah css dibuat, lanjut membuat file.php untuk mengambil data yang sudah disediakan di database.

5. Membuat file item.php

Kemudian buat file item untuk memanggil item-item yang sudah dibuat.

6. Membuat File Cart.php

Setelah kita membuat item.php, kita buat file cart untuk menyimpan data barang yang di pilih.

7. Membuat file checkout.php

Setelah barang dipindah ke cart, buat checkout untuk melanjutkan proses selanjutnya ke pembelian.

Setelah selesai mengikuti step step diatas, maka kamu sudah bisa membuat shopping cart. Demikian lah cara membuat Shopping Cart menggunakan php. Baca juga artikel kami lainnya mengenai Pentingnya Javascript bagi Developer

Download Code : Google Drive

Source : https://github.com/anhqui/SHOPPING_CART

Mengenal PHP Developer

Mengenal PHP Developer – Hai, Sobat Tekno.

Cukup banyak website di dunia yang menggunakan PHP. Website seperti Wikipedia dan WordPress pun juga menggunakan PHP. Tidak salah jika PHP menjadi salah satu bahasa pemrograman yang cukup populer.

Dengan kepopuleran PHP, maka semakin banyak PHP Developer yang dicari oleh perusahaan. Ngomong-ngomong soal PHP Developer, apakah kalian sudah mengenal PHP Developer? Kalau belum tau, simak penjelasan berikut ini.

PHP Developer

Mengutip dari laman niagahoster PHP Developer adalah seorang developer yang menguasai bahasa pemrograman PHP serta bertanggung jawab dalam pengembangan website. Seorang PHP developer memang akan fokus pada kinerja server dan keamanan serta pengelolaan databasenya. 

Pada praktiknya, seorang PHP Developer akan lebih banyak bekerja dalam sebuah tim web development. Baik saat melakukan perancangan website atau saat mengatasi error yang tiba-tiba muncul. 

Seorang PHP Developer harus mempunyai pengetahuan tentang eksploitasi PHP dan web server. Selain itu juga harus memahami prinsip-prinsip desain di balik aplikasi, memahami otentikasi pengguna dan otorisasi antara beberapa sistem, server, dan lingkungan.

Baca Juga : Web Developer vs Web Designer

Tugas dan Tanggung Jawab PHP Developer

Seorang PHP Developer tentunya juga memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain :

  • Harus bisa membuat modul PHP yang efisien
  • Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program menggunakan grafik dan diagram alur kerja
  • Mengintegrasikan elemen yang dikembangkan oleh front-end developer
  • Menguji dan mengevaluasi modul
  • Memberikan solusi pemecahan masalah bug dan penambahan berbagai fitur baru
  • Menyelesaikan masalah kinerja dan tantangan arsitektur data yang kompleks, serta integrasi solusi penyimpanan database, dan lain-lain
  • Mengonversi data dari berbagai format ke dalam database
  • Otentikasi pengguna dan otorisasi antara beberapa sistem, server, dan lingkungan

Baca Juga : 5 BAHASA PEMROGRAMAN MOBILE POPULER 2022

Skill Yang Harus Dimiliki Seorang PHP Developer

  • Berpikir analitis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari permasalahan yang ditangani
  • Problem solving, memahami masalah yang rumit dan mengetahui cara menggunakan teknologi untuk mencari jalan keluarnya
  • Manajemen waktu, harus mampu mengatasi deadline
  • Kemampuan komunikasi, dapat berbicara dalam istilah teknis dan non-teknis kepada tim developer atau bagian lainnya
  • Harus memiliki logika dan imajinasi, harus memiliki kemampuan untuk memecahkan suatu masalah tidak saja dengan satu jawaban namun banyak alternatif.

Dari beberapa penjelasan tersebut, apakah kamu berminat untuk menjadi seorang PHP Developer? Silahkan tulis di kolom komentar.

Developer Juga Harus Memiliki Soft Skill

Developer Juga Harus Memiliki Soft Skill – Hai, Sobat Tekno, apakah kamu merupakan seorang developer? Jika benar, maka tepat sekali kamu berada di sini.

Menjadi seorang developer memang haruslah memiliki hard skill, yang dimaksud hard skill di sini adalah skill programming. Namun, untuk menjadi seorang developer yang sukses juga tidak bisa hanya mengandalkan skill programming saja.

Tidak sedikit seseorang sudah menguasai skill programming, namun gagal meraih kesuksesan lantaran mereka kesulitan dalam berkomunikasi dengan klien. Tak jarang seorang programmer juga jarang bersosialisasi, karena pekerjaannya yang memang sering di depan komputer.

Maka, untuk menjadi seorang developer yang sukses, tidak bisa hanya mengandalkan skill programming saja, tetapi juga harus memiliki soft skill. Karena tak jarang perusahaan lebih mempertimbangkan merekrut seorang developer yang memiliki soft skill yang baik.

Lalu, apa saja soft skill yang harus dimiliki oleh seorang developer? Selengkapnya kamu bisa simak di bawah ini.

Soft Skill Yang Harus Dimiliki Seorang Developer

Komunikasi

Yang pertama tentunya ada komunikasi. Tak hanya berlaku untuk seseorang yang bekerja sebagai developer saja, komunikasi memang menjadi salah satu soft skill yang harus dimiliki setiap orang.

Seorang developer juga pastinya tidak akan bekerja sendirian, pasti memiliki sebuah tim. Untuk menyelesaikan sebuah project tentunya harus bisa berkomunikasi dengan baik dan efektif, karena pasti dalam setiap tim memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

Jika tidak ada komunikasi yang baik, maka project yang dikerjakan tidak akan maksimal, karena pasti ada yang menganggap dirinya dapat bekerja sendiri bermodalkan pengalaman yang ia miliki.

Empati

Sebagai seorang developer perangkat lunak, harus memiliki sifat empati untuk mengetahui tujuan produk. Seorang developer yang baik, harus peduli dengan tujuan mereka membangun sebuah aplikasi untuk apa, dan mereka berusaha memahami orang yang mereka bantu. 

Baca Juga : Web Developer vs Web Designer

Dengan memahami perilaku dan perasaan pengguna, kita juga dapat membangun produk yang benar-benar akan mereka gunakan sebagaimana maksud dan tujuan produk kita. Bahkan, sebagai pengembang dalam tim, memahami dan menerima pendapat dari rekan satu tim untuk peningkatan produk secara keseluruhan.

Kreativitas

Seorang developer juga harus memiliki kreativitas yang tinggi. Misalnya ketika dia sedang mengerjakan project dan mendapatkan masalah, mereka dapat berpikir pasti ada solusinya. Ketika memang tidak ada solusi, maka mereka tidak akan takut untuk melakukan brainstorming untuk menemukan solusi baru.

Rasa Keingintahuan Yang Tinggi

Seorang developer perangkat lunak juga harus mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Maksudnya adalah mereka harus memiliki keinginan untuk mempelajari hal-hal yang baru. Jika kita hanya puas dengan apa yang kita miliki saat ini, maka kita tidak akan berkembang. Karena teknologi akan terus berkembang dan tentunya banyak hal baru yang harus dipelajari agar tidak tertinggal.

Itulah setidaknya beberapa soft skill yang harus dimiliki oleh developer perangkat lunak.

Cara Instal React JS

Cara Instal React JS – Hai, Sobat Tekno, pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang pengenalan React JS berupa pengertian dan dasar-dasar dari React JS. Nah, pada artikel kali ini akan melanjutkan pembahasan tentang React JS, termasuk cara instal React JS.

Sebelumnya, kami akan mengulas sedikit tentang artikel Mengenal React JS: Pengertian dan Dasar. Secara garis besar, React JS dapat memberi kemudahan bagi seorang programmer, baik itu pemula maupun yang sudah profesional.

Memberi kemudahan, dalam arti programmer dapat mengembangkan (develop) aplikasi dengan cepat serta mudah untuk digunakan. Selain itu, dengan adanya react native yang dapat membantu untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android maupun IOS hanya dengan satu code block menggunakan bahasa JavaScript.

Beberapa kelebihan dari React Native sendiri sudah bisa menjadi alasan untuk memilih menggunakan React JS. Dengan menggunakan kombinasi yang tepat, kamu tidak perlu bingung untuk membuat aplikasi. Sebab fitur-fitur yang ada sudah dirancang khusus, bahkan untuk aplikasi yang sangat kompleks.

Untuk itu, kami akan membahas tentang cara untuk menginstal React JS, silakan simak cara instal React JS dibawah ini.

Cara Instal React JS

  • Pertama-tama kamu harus mengunduh dan menginstal Node JS melalui link berikut https://nodejs.org/en/download/ (sesuaikan dengan OS komputer kamu)
  • Setelah itu, buat folder baru untuk instalasi react
  • Kemudian buka command prompt (CMD), lalu ketik: npm -v
  • Setelah itu, masuk ke folder instalasi react yang sudah dibuat, kemudian ketik:
    d:
    cd React-js
    (Kamu bisa mengganti nama “React-js” dengan nama folder yang kamu buat sebelumnya)
  • Kemudian Instal React dengan mengetik kode: npm install -g create-react-app
  • Untuk mengecek proses instalasinya, bisa dilakukan dengan mengetik: create-react-app –version
  • Jika proses instalasi sudah selesai, kamu bisa membuat project React JS pertamamu. Caranya, ketik:
    create-react-app web-react-baru (Kamu bisa mengganti nama project “web-react-baru” dengan nama project yang lain)
    cd web-react-baru
    npm start
  • Setelah proses pembuatan project selesai, kemudian akan muncul halaman web yang terbuka otomatis dengan alamat localhost:3000
  • Jika kamu menemukan pesan error, ketik kode berikut di CMD:
    npm install
    npm start

Itulah cara instal React JS hingga tahap pembuatan project pertama di React JS. Semoga dapat membantu kamu saat menginstal React JS.

Mengenal React JS : Pengertian dan Dasar

Mengenal React JS : Pengertian dan Dasar

Hai, Sobat Tekno – Ketika ingin membangun sebuah website atau aplikasi mobile, pasti akan membutuhkan yang namanya bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman sendiri menurut  Wikipedia “merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.”

Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa yang akan diambil dalam berbagai situasi secara persis.

Saat ini ada cukup banyak bahasa pemrograman yang tersedia sesuai dengan kegunaan masing-masing. Pada artikel kali ini akan dibahas tentang React JS. React JS sendiri merupakan pustaka JavaScript front-end dengan sistem open source dan gratis.

Sebelum lebih lanjut menggunakan react JS, ada baiknya kita mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu. Langsung saja kita awali dengan pengertian dan sejarah dari react JS.

Pengertian dan Sejarah React JS

Banyak yang menganggap React JS adalah sebuah framework, namun secara teknis React JS adalah sebuah pustaka (library) untuk membuat UI (user interface) sebuah web dan mobile.

Pada awalnya React JS dibuat oleh Jordan Walke yang merupakan salah satu pegawai Facebook. Prototype pertama React JS yang ia rilis adalah Fax JS yang terinspirasi dari XHP.

Setelah itu Facebook menyadari aplikasi (web) mereka semakin kompleks karena adanya bagian yang harus terus di update secara realtime, seperti feed, news, serta chat. Untuk mengatasi hal tersebut sangat tidak memungkinkan untuk menggunakan JQuery karena akan memakan cukup banyak biaya kedepannya.

Disitulah React hadir dengan membawa solusi berupa Virtual DOM yang menurut mereka lebih cepat. Facebook mulai menggunakan React JS untuk membuat halaman news feed pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 React JS dibuka menjadi proyek open source.

Fitur Dari React JS

React Native

React Native merupakan framework yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi hanya dengan JavaScript. Dengan desain yang mirip dengan React, membuatnya mampu digunakan untuk membangun aplikasi dengan UI Library yang luas.

Keunggulan dari React Native adalah code yang bisa digunakan untuk aplikasi Android maupun IOS. Jadi tidak perlu membuat lebih dari satu block code.

JSX

JSX merupakan ekstensi React untuk sintaks bahasa JavaScript yang menyediakan cara untuk menyusun rendering komponen menggunakan sintaks yang akrab bagi banyak pengembang. Tampilannya mirip dengan HTML. Sintaks HTML akan diproses menjadi sebuah panggilan ke Javascript dari React Framework. 

Keuntungan Menggunakan React JS

Mudah Dipelajari

React JS mudah dipelajari karena menggunakan bahasa yang hampir sama dengan HTML dan CSS. Sehingga untuk programmer pemula yang sudah pernah menggunakan HTML dan CSS akan lebih mudah akrab dengan React.

Data Binding

React menggunakan data binding yang bertipe satu arah dengan arsitektur yang disebut dengan Flux. Flux berfungsi mengontrol aliran data ke komponen melalui satu titik kontrol yang diatur oleh operator.

Berbasis Native

React dapat membangun code yang dapat digunakan untuk aplikasi Android maupun IOS, karena terdapat fitur Reusability pada react native.

Mudah Dalam Pengujian Aplikasi

Aplikasi React JS mudah untuk dilakukan uji atau testing, sehingga React view nya bisa digunakan sebagai function dari state.

Web Developer vs Web Designer

Web Developer vs Web Designer – Hai Sobat Tekno, apakah kalian pernah mendengar yang namanya web developer? atau web designer? apakah keduanya sama?.

Ya, meskipun kedua profesi tersebut sama-sama membangun sebuah website, tapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Mungkin kalian sudah pernah mendengar kedua profesi tersebut meskipun hanya sekedar tahu saja.

Saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan jasa dari keduanya untuk membangun dan mengoptimasi website mereka agar kinerja dan tampilan website sedap dipandang oleh user.

Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas tentang Web Developer vs Web Designer atau lebih membahas tentang pengertian serta perbedaan dari keduanya. Maka dari itu simak penjelasannya di bawah ini ya.

Web Developer

Pada dasarnya web developer bertugas untuk membuat website agar berfungsi dengan baik. Nah, untuk menjadi Web Developer harus memahami berbagai macam pondasi untuk membangun website, seperti bahasa pemrograman, coding, database, domain dan lain-lain.

Web Developer harus bisa memastikan bahwa database aman, harus paham tentang HTML dan JavaScript agar website mudah digunakan oleh user dan dapat memastikan website dapat berjalan dengan optimal.

Web Developer lebih berfokus dalam membangun website dari dalam. Terdapat juga beberapa jenis pekerjaan sebagai Web Developer, seperti full stack developer, front-end developer, back-end developer, serta JavaScript developer.

Web Designer

Jika Web Developer lebih fokus dalam pembangunan website dari dalam, lain halnya dengan seorang Web Designer yang lebih fokus bertugas dalam mempercantik tampilan website. Web designer bertanggung jawab untuk merancang tata letak, tampilan visual, serta fitur-fitur dari sebuah situs.

Web Designer tidak dituntut untuk memahami bahasa pemrograman. Karena Web Designer lebih fokus terhadap tata letak atau tampilan website agar lebih sedap dipandang oleh user.

Seorang Web Designer malah lebih sering bertemu dengan tools untuk design seperti Adobe Photoshop, Sketch, ataupun Figma. Web Designer juga memiliki beragam jenis profesi, seperti UX designer dan UI designer.

Baca Juga : Mengenal VPS Beserta Cara Kerjanya

Perbedaan Web Developer dan Web Designer

Setelah memahami pengertian dari Web Developer dan Web Designer, kali ini kita akan membahas tentang perbedaan dari kedua profesi tersebut. 

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dari seorang Web Developer adalah untuk mengoptimasi website, sedangkan tugas dari Web Designer untuk mempercantik tampilan website. Kedua profesi tersebut sama-sama bertanggung jawab dalam pembuatan website agar tampilan sedap dipandang dan optimal ketika dioperasikan oleh user.

Skill

Dari segi skill, sebagai Web developer harus memiliki skill bahasa pemrograman, seperti HTML, JavaScript, PHP dan lain-lain. Sedangkan untuk seorang Web Designer harus memiliki skill dalam mendesain UI dan UX. Web designer memang tidak dituntut untuk memahami bahasa pemrograman, namun setidaknya harus tahu tentang dasar HTML.

Tools

Tools yang digunakan, web developer cenderung menggunakan tools untuk coding, seperti Sublime Text atau VSCode serta tools untuk database seperti MySQL. Sedangkan seorang web designer cenderung menggunakan aplikasi seperti Adobe Photoshop, Sketch, dan Figma untuk mempercantik website.

Pentingnya Blockchain Bagi Programmer

Pentingnya Blockchain Bagi Programmer – Hai, Sobat Tekno, apakah kalian tahu apa itu blockchain? Blockchain adalah sistem penyimpanan data digital berisikan catatan yang terhubung melalui kriptografi. Saat ini teknologi blockchain sudah banyak dimanfaatkan oleh berbagai sektor, salah satunya untuk transaksi mata uang kripto seperti bitcoin.

Mungkin beberapa dari kalian sudah ada yang paham tentang blockchain atau hanya sekedar tahu kulit luarnya saja. Tapi untuk saat ini memanglah sangat penting untuk mulai belajar tentang blockchain, terutama untuk para programmer. Apa sih pentingnya programmer untuk mempelajari blockchain? Untuk selengkapnya, kalian bisa simak penjelasan berikut.

Pentingnya Blockchain Bagi Programmer

Blockchain Memiliki Mekanisme Native Untuk Menyimpan dan Mengirimkan Data Berharga

Sebelum teknologi blockchain berkembang, banyak programmer yang membuat aplikasi yang masih tergantung dengan pemilik data, seperti sosial media, search engine, serta ecommerce besar.

Hal tersebut dikarenakan protocol HTTP tidak dapat menyimpan data atau yang sering disebut dengan stateless protocol. Ketergantungan dengan pemilik data akan memiliki dampak aplikasi yang tidak sesuai peraturan dapat menimbulkan kerugian bagi developer. Itu dapat terjadi karena data bisa kapan saja dimatikan oleh pemilik platform.

Maka dengan adanya teknologi blockchain yang memiliki mekanisme native untuk menyimpan dan mengirimkan data berharga, maka developer tidak akan lagi bergantung pada pemilik platform untuk membuat aplikasi.

Blockchain Merupakan Inovasi Yang Sangat Fundamental di Level Protocol

Teknologi blockchain memang bukanlah sebuah inovasi bisnis model, namun teknologi blockchain merupakan inovasi yang sangat fundamental di level protocol yang nantinya akan memungkinkan tercipta banyak bisnis model baru.

Merupakan Bagian Dari Revolusi Industri 4.0

Menurut fcanos.com beberapa karakter revolusi industri ke 4 adalah tidak ada batas geografis, cost saving, tidak ada intermediary, service yang aman, dan programmable money. Karakter ini semua ada pada teknologi blockchain.

Adopsi Blockchain Yang Masih Di Tahap Sangat Awal

Berbagai bank di setiap negara sudah mulai mempelajari tentang teknologi blockchain, yang memungkinkan akan dapat mengaplikasikannya ke dalam sistem bank mereka. Beberapa negara mulai memikirkan zona pilot blockchain, misalnya Busan di Korea, Batam di Indonesia.

Lapangan Pekerjaan Programmer Blockchain di Masa Depan

Pada tahun 2018 Linkedin melaporkan adanya kenaikan kebutuhan posisi blockchain developer sebanyak 33 kali lipat. Dengan meningkatnya adopsi blockchain di berbagai sektor, seperti finansial, public service, otomotif, dan semua industri lainnya, bagaimana kira-kira demand terhadap programmer blockchain? Kedepannya pasti akan banyak perusahaan yang akan mencari programmer blockchain.

Itulah pentingnya Blockchain bagi programmer. Jadi tunggu apa lagi, mulailah untuk mempelajari teknologi blockchain. Untuk mempelajarinya kalian bisa mempelajari melalui Web Belajar Vexanium di sini.