Cara Mudah Belajar Bahasa Pemrograman

Programmer adalah salah satu pekerjaan laris manis akhir-akhir ini. Nampaknya, pandemi covid-19 yang semakin tak terkendalipun tidak berpengaruh banyak terhadap pekerjaan ini. Bahkan, deretan orang kaya di dunia didominasi oleh orang-orang berlatar belakang IT. Untuk menjadi seorang programmer kamu harus alur berfikir yang runtut. Hal ini akan sangat untuk menyelesaikan masalah yang dituangkan dalam bahasa pemrograman. Memahami bahasa pemrograman merupakan investasi menjanjikan. Namun, hal ini bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang kebingungan mencari cara mudah belajar bahasa pemrograman. Kamu salah satunya? Untuk menjawab keresahan kamu, TASOfficial akan merangkum cara mudah belajar bahasa pemrograman. Cekidot!

Sebelum belajar bahasa pemrograman pahami bahwa “Kamu tidak mungkin menjadi master hanya dalam satu hari”. Tidak ada ceritanya setelah kamu berhasil membuat hello words kemudian tertidur, saat kamu terbangun kamu langsung menjadi seorang master. Ada proses yang harus kamu lalui. Jadi mari kita satukan pemikiran bahwa “tidak ada yang instant, semua butuh proses”. Mie instant saja harus kamu masak, baru bisa kamu nikmati. Apalagi menjadi programmer. Harus ada proses yang kamu nikmati.

Cari Tahu Apa Itu Bahasa Pemrograman

Sama kaya mau ‘nembak‘ cewek, kamu harus melakukan pendekatan terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa mengenali si cewek dengan baik, apa hobinya, tanggal lahirnya, rumahnya, dan informasi penting lainnya. Begitu juga dalam mempelajari bahasa pemrograman. Kamu juga harus tahu seluk beluknya. Kalau kamu taunya hanya “kode yang ditulis di kode editor, yang bisa menghasilkan program”, tentu akan menjadi kurang menarik. Berbeda kalau tahu bahwa kamu bisa membuat apa saja dengan bahasa pemrograman ini. Pasti akan lebih menarik. Makin banyak informasi yang kita tahu semakin besar pula rasa penasaran yang kamu miliki. Hal ini akan membangun semangat kamu untuk belajar sampai akhir.

Pilih Bahasa Pemrograman Yang Kamu Inginkan

Ada banyak pilihan bahasa pemrograman di dunia ini. Pilih satu bahasa yang menurut kamu menarik. Sebenarnya tidak masalah kalau kamu mau belajar semuanya. Namun, baiknya kamu mendalami satu bahasa pemrograman terlebih dahulu. Sebab, pada dasarnya semua bahasa pemrograman mirip-mirip, hanya penulisannya yang berbeda. Oh ya, setelah kamu menentukan pilihan, kamu nggak boleh asal gonta-ganti. Kamu harus benar-benar paham bahasa pemrograman itu. Selanjutnya, setelah paham kamu baru boleh pindah. Jangan sembarangan ninggalin pas lagi sayang-sayangnya ya!

Mulai Belajar Fundamentals

Belajar fundamentals sangat penting untuk pegangan kamu agar tidak tersesat. Beberapa fundamentals yang harus kamu pelajari antara lain aturan penulisan, struktur data, percabangan, perulangan, dan error handling. Untuk menguji pemahaman kamu, selanjutnya kamu bisa mencoba framework yang tidak hanya bagus untuk dipelajari, tetapi juga mampu mengasah skill fundamental kita. Misal Flask, Django, dan lain sebagainya

Learning By Doing

Teknik belajar ini adalah teknik paling ciamik. Dengan praktik langsung pada masalah sehari-hari, kamu akan semakin paham dengan bahasa pemrograman. Gunakan platform yang kamu suka, seperti podcast, video tutorial, hingga course berbayar. Salah satunya TAS Academy. TAS academy akan membantu kamu dalam belajar bahasa pemrograman. Teknik belajar melalui suatu kasus dan solusi akan membuat pola pikir terarah dan membuatmu semakin mudah mempelajari bahasa pemrograman.

Bergabung Dengan Komunitas

Dalam dunia ini, yang ingin mempelajari bahasa pemrograman bukan hanya kamu sendiri. Kamu bisa bergabung untuk sekadar menyapa atau bahkan bertanya apabila kamu mengalami kesulitan. Kamu juga akan bertemu dengan banyak orang yang bisa kamu tiru gaya belajar hingga gaya kepenulisan kodenya. Jadi, apabila mengalami kendala, kamu bisa berkeluh kesah dengan komunitas ini. Jangan dipendam sendiri ya!

Nah, begitulah cara mudah belajar bahasa pemrograman ala TASOfficial. Tapi, sifatnya nggak absolut kok. Artinya kamu boleh mengganti sesuai keinginan kamu. Semoga sukses belajarnya ya!

Males Nginstall IDE? Online IDE Solusinya!

IDE atau integrated development enviroment adalah bagian yang tak dapat lepas dari dunia programming. IDE merupakan program komputer yang menjadi lingkungan pengembangan aplikasi. Dengan IDE, proses pengembangan aplikasi akan lebih cepat karena fitur telah tersedia. Namun, seringkali programmer memiliki masalah dengan IDE karena instalasinya yang ribet dan hobi nge-lag. Kamu salah satunya? Eits, nggak perlu khawatir lagi. Untuk kamu yang suka males nginstall IDE, udah ada Online IDE sebagai solusinya. TASOfficial telah merangkum 5 Free Online IDE yang akan membantu mengurangi setengah beban hidupmu!

Codepen

Sumber : Codepen

Codepen adalah suatu situs web yang menyediakan tempat untuk kita menuliskan kode-kode front end. Artinya kamu dapat menuliskan HTML, CSS, hingga JS langsung di browser. Tidak hanya itu, Codepen juga dapat menjadi website komunitas front-end developer. Sebagian besar kode pada situs ini bersifat open-source. Kamu dapat dengan bebas membedah kode yang tersedia, meninggalkan komentar, hingga mengubahnya sesuai dengan kebutuhan. Codepen juga merupakan open-source learning environment. Kamu dapat langsung melihat perubahan kode yang kamu lakukan. Menariknya lagi, kode ini dapat kamu sematkan di website apapun loh.

Code SandBox

Sumber : Code Sanbox

Rekomendasi online IDE kedua adalah Code SandBox. Code SandBox adalah online editor untuk pengembangan web dengan cepat. Dengan Code Sandbox, kamu bisa membuat prototype, sekaligus mengujinya secara cepat. Kamu juga bisa membagikan hasil kerja kamu hanya dengan satu klik saja. Code Sandbox akan membantu kamu dalam membauat halaman statis, full-stack web, atau sekadar komponen untuk berbagai device yang memiliki web browser. Lebih lanjut, dalam Code SandBox juga menawarkan banyak template yang dibuat komunitas. Selain itu, kamu juga dapat mengembangkan template kamu sendiri kok. Sesuaikan dengan kebutuhkan kamu ya!

JSFiddle

Sumber : Inwepo

JSFiddle adalah sebuah IDE yang menawarkan kesederhanaan. Namun, JSFiddle cepat, efisien, dan populer loh. Kamu dapat berbagi kode dengan teman hingga mendapatkan hasil representasi kode yang kamu buat dengan mudah melalui online IDE ini. Menariknya lagi, situs kesayangan kita semua, StackOverFlow juga telah terintegrasi dengannya. Bahkan, kamu bisa belajar berbagai macam framework melalui JSFiddle ini seperti Bootstrap, dan Vue.js. Tampilan JSFiddle terbagi atas 4 blok yakni blok untuk mengedit HTML, blok untuk mengedit CSS/SCSS/SASS, blok untuk tata letak HTML, dan blok untuk melihat tampilan web yang kamu buat.

StackBlitz

Sumber : Develop Paper

StackBlitz adalah alternatif buat kamu yang terbiasa menggunakan VS Code. Hal ini karena sejatinya StackBlitz dibangun di atas VS Code. StackBlitz menawarkan kemudahan dan kelengkapan fitur yang akan membantu kamu dalam memulai hingga mengembangkan aplikasi FullStack. Tidak hanya bahasa native, StackBlitz juga mendukung berbagai framework seperti Angular dan React. Saat kamu mengetik kode program, Stackblitz akan otomatis melakukan penginstalan dependensi, kompilasi, bundling dan hot reload. StackBlitz juga dibekali npm pada browser. Lebih lanjut, StackBlits juga menawarkan pengeditan offline dan terhubung langsung ke Github

Play Code

Sumber : On Air Code

Playcode adalah editor online yang menangani penulisan kode pemrograman front-end. Dengan playcode kamu bisa membuat prorotype dengan cepat sekaligus melihat representasinya dalam satu website. Tampilan Playcode terbagi aas 3 blk yakni editor, konsol, dan tampilan hasil kode. Sayangnya, playcode hanya memiliki struktur file dasar tanpa dukungan version control. Selain itu Playcode hanya dapat digunakan untuk bahasa HTML, CSS, dan JS. Namun, Playcode ini sudah memiliki aplikasi sendiri yang telah tersedia di Google Play. Tertarik mencoba?

Nah, itulah solusinya Online IDE yang dapat kamu gunakan saat males nginstall IDE sendiri. Kamu lebih prefer yang mana?

Rakit PC Editing Video 7juta-an (Bagian 2)

Setelah pada artikel bagian pertama kita sudah membahas mengenai 3 komponen penting dalam merakit PC Editing Video, pada artikel Rakit PC Editing Video 7juta-an (Bagian 2) ini, TAS Official akan berbagi tips memilih monitor yang bagus. Komponen ini adalah komponen yang tidak kalah penting dalam PC Editing Video

Kualitas Layar

Sumber : Analisa Warna

Kualitas layar harus tak kalah dengan performance PC. Kamu harus memastikan bahwa kualitas grafis yang tampil pada layar sesuai dengan warna asli gambar. Hal ini harus menjadi perhatian karena color grading adalah salah satu proses editing yang paling umum digunakan. Lebih lanjut, Resolusi layar akan sangat mempengaruhi komposisi warna hasil render video. Selain resolusi, ukuran layar juga tak kalah penting. Faktanya, Layar yang berukuran besar memungkinkan kamu lebih puas dalam bereksplorasi atau menjalankan aplikasi lebih dari satu dalam layar.

Nah itulah beberapa spesifikasi yang harus menjadi perhatian sebelum merakit PC Editing Video.

Meskipun spesifikasinya nggak boleh main-main, ternyata kamu bisa loh merakit PC Editing Video hanya modal 7juta-an. Entah percaya entah tidak, inilah deretan komponen yang bisa kamu coba!Memang annn.Lebih lanjut testing.

Versi Dengan Monitor

KomponenBrandHarga
ProcessorIntel Core i3-9100F 3.6Ghz Up To 4.2Ghz – Cache 6MB [Box] Socket LGA 1151V2 – Coffeelake SeriesRp1.010.000
MotherBoardASRock H310CM-DVS (LGA1151V2, H310, DDR4, USB3.1, SATA3)Rp788.000
RAMADATA DDR4 XPG GAMMIX D30 PC24000 3000MHz 16GB (2X8GB) Dual Channel – AX4U300038G16A-DR30Rp1.033.000
SSDADATA SSD SU650 240GB SATA III ( R/W Up to 520 / 450MB/s ) ASU650SS-240GT-RRp419.000
PSUAntec VP Series 500W – VP500 PLUS – 80+ White Certified – Japanese Capacitor ! 3 Years Warranty ReplacementRp570.000
CASINGCUBE GAMING BYRON – ATX – LEFT SIDE TEMPERED GLASS – PSU COVER – TOP DUST FILTERRp290.000
MONITORAOC 18.5″ E970SWN LEDRp783.000
VGAGALAX Geforce GTX 1650 4GB DDR5 EX (1-Click OC) – DUAL FAN – Garansi 2 ThnRp2.280.000
TOTALRp7.173.000

Gimana? Percaya Kan?

Bahkan kamu masih bisa upgrade spesifikasi kamu jika tidak menggunakan monitor loh. Selanjutnya, TAS Official akan membahas rekomendasi spesifikasi komputer tanpa monitor.

Versi Tanpa Monitor

ProcessorIntel Core i3-9100F 3.6Ghz Up To 4.2Ghz – Cache 6MB [Box] Socket LGA 1151V2 – Coffeelake SeriesRp1.010.000
MotherBoardGigabyte H310M-DS2 (LGA1151V2, H310, DDR4, USB3.1, SATA3)Rp926.000
RAMGeil DDR4 AMD EDITION SUPER LUCE SYNC RGB LED PC24000 3000MHz Dual Channel 16GB (2x8GB) 16-18-18-36 GALS416GB3000C16ADCRp1.100.000
SSDGalax SSD Gamer L Series 240GB (R:560MB/S W:500 MB/s)Rp430.000
PSUEnermax MaxPro II 500W 80+ White – EMP500AGT-CRp635.000
CASINGCUBE GAMING VRED V2.0 BLACK – M ATX – Full Acrylic Window – FREE 1PCS 12CM RAINBOW FANRp350.000
VGAGALAX Geforce GTX 1650 SUPER 4GB DDR6 EX (1-Click OC) – DUAL FAN – Garansi 2 ThnRp2.700.000
TOTALRp7.151.000

Nah itulah bagian 2 cara Rakit PC Editing Video 7juta-an. Semoga bermanfaat. Tetapi, semua komponen ini tidak wajib kok. Oleh karena itu, kalau kamu punya rekomendasi lain silahkan tulis di kolom komentar ya!

Rakit PC Editing Video 7juta-an (Bagian 1)

PC Video Editing
Sumber : CraftedNY

Saat ini konten digital tengah merajai kegiatan marketing produk. Banyak perusahaan beralih dari pemasaran tradisional menggunakan billboard dan pamflet ke pemasaran digital menggunakan video atau motion graphics. Konten digital semacam ini memang terlihat lebih menarik bagi banyak kalangan. Imbasnya, video grapher dan video editor adalah dua pekerjaan yang sedang laris manis. Sayangnya, kedua pekerjaan ini memerlukan PC yang tidak sembarangan. Aplikasi-aplikasi seperti Adobe Premiere, Adobe After Effect, dan Vegas memerlukan spesifikasi di atas rata-rata. Untuk mengakali hal ini biasanya penggunanya akan merakit PC sendiri karena harga yang akan lebih murah. Nah artikel ini akan mengajak kalian untuk rakit PC Editing video dengan modal 7juta-an aja. Wah emang bisa?

Sebelum merakit sebuah PC editing video, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Hal ini untuk memastikan semua pekerjaan dapat berjalan dengan aman, lancar, sejahtera, dan sentosa. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian khusus saat merakit PC untuk editing video adalah

Processor dan Memory

Sumber : How Stuff Works

Dalam merakit PC untuk apapun keduanya adalah komponen yang sangat penting. Software editing video seperti Adobe Premiere, Adobe After Effect, dan Avid Media Composer memang dirancang untuk processor multi-core. Setiap core-nya akan berperan dalam proses inti dalam editing video seperti proses encode, render, dan export file video.

Semakin banyak core maka semakin cepat pula proses editing video. Processor yang mumpuni adalah investasi penting untuk PC kalian. Apalagi jika pekerjaan menuntut kualitas video yang bagus. Kalian tidak perlu lagi menunggu proses render yang sebenarnya bisa kamu buat umroh saking lamanya. Eits, tapi sesuaikan dengan budget juga ya!

Komponen kedua yakni memory. Alokasi RAM yang besar juga akan memaksimalkan kinerja PC kalian. Semakin tinggi resolusi video akan memerlukan kapasitas RAM yang semakin tinggi pula. Kapasitas RAM standar untuk editing video adalah 16 GB

HDD dan SDD

Sumber : Windows Central

SSD adalah komponen yang tak kalah penting. SSD memiliki kinerja yang jauh lebih baik daripada HDD. Tak hanya itu, SSD mampu melakukan pemutaran video sekaligus mengolahan rekaman video berkualitas tinggi

HDD juga tak kalah penting. Dengan kapasitas hard disk yang besar akan membuat kamu tidak kesulitan dalam menyimpan project mulai dari video, foto, atau berbagai file penting lainnya.

VGA Card

Sumber : Tokopedia

Sesuaikan VGA Cad dengan jenis editing yang akan kamu lakukan. Apabila kamu membutuhkan aplikasi editing yang high-end seperti Da vinci resolve kamu akan memerlukan VGA Card yang bagus. Namun, jika kamu memerlukan aplikasi editing yang standar seperti Filmora, VGA Card standar sudah cukup kok

Itulah pembahasan mengenai Rakit PC Editing Video 7juta-an (Bagian 1). Pada Bagian 2 kamu akan diajak untuk memilih kualitas layar PC kamu. kualitas dan komponen yang akan digunakan untuk perakitan PC dibahas pada artikel bagian 2 pada link ini.

Saatnya Punya E-Commerce Sendiri

E-Commerce
Ilustrasi Saatnya Punya E-Commerce Sendiri
(Sumber : Lexpres)

Di jaman serba digital ini, e-commerce adalah salah satu kebutuhan penting bagi perusahaan. Melalui e-commerce, Anda dapat mempromosikan bahkan menjual produk secara langsung tanpa harus bertemu dengan pembeli. Sistem penjualan seperti ini sangat menguntungkan, sebab tak lagi mengenal batasan ruang dan waktu. E-commerce menjadi salah satu cara ampuh yang dapat meningkatkan pendapatan dari penjualan barang. Bahkan tidak sedikit toko yang mulanya berawal dari e-commerce yang kemudian berhasil mendirikan toko offline hasil keuntungan e-commerce ini. Namun, jika Anda masih bingung apakah sudah saatnya punya e-commerce sendiri, tak perlu risau. TAS Official telah merangkum alasan kenapa harus memiliki e-commerce khusus untuk Anda.

E-Commerce Adalah Wujud Kredibilitas

E-commerce adalah bentuk representasi produk Anda di hadapan dunia. Memiliki e-commerce akan membuat produk Anda terlihat paling apik dalam kelasnya. Sementara itu, pembeli akan lebih puas karena tampilannya yang menarik. Saat akan mencari sebuah produk, umumnya seorang pembeli akan mengetikkan kata kunci melalui search engine seperti Google. Dengan e-commerce, display produk Anda dapat ditampilkan pada baris pertama. Inilah kenapa e-commerce penting untuk bisnis Anda. Pembeli akan dengan mudah menemukan informasi produk dalam website ini.

Terbebas Dari Price War

E-commerce adalah strategi untuk menyelamatkan bisnis Anda dari price war, yakni sebuah kondisi ketika para penjual melakukan perang harga. Dalam marketplace kita akan banyak menemukan produk yang sama dengan harga yang berbeda milik toko yang berbeda-beda. Tentunya, pembeli sangat sensitif mengenai hal ini. Mungkin Anda akan berfikir bahwa menurunkan harga serendah mungkin akan membuat bisnis Anda memenangkan persaingan dalam satu marketplace ini. Sayangnya, keputusan ini bukanlah win-win solution yang tepat. Ketika bisnis Anda terjatuh dan membutuhkan banyak sokongan dana, Anda akan kesulitan sebab Anda tidak bisa menaikkan harga untuk memaksimalkan keuntungan penjualan produk. Sebab costumer yang sensitif mengenai harga akan terpengaruh untuk berpindah ke toko lain. Lain halnya dengan marketplace, e-commerce hanya menyediakan toko untuk satu pelapak saja yaitu Anda sebagai pemilik e-commerce. Dengan demikian, tidak ada persaingan yang terjadi dalam satu website e-commerce.

Memangkas Cost Perusahaan

E-commerce ini adalah investasi terbaik yang membawa banyak manfaat sekaligus menghemat anggaran perusahaan Anda. Coba bandingkan dengan strategi pemasaran lawas seperti sewa billboard, membuat bangunan toko, hingga membuat papan nama bisnis Anda? Belum lagi waktu sewa yang terbatas. Jika Anda masih berfikir bahwa membangun e-commerce sendiri menguras banyak biaya, coba bandingkan kembali dengan akumulasi pemasaran selama perusahaan berjalan. Eits, jangan lupa bahwa biaya operasional adalah entry barrier bagi perusahaan. Jika Anda dapat menghemat biaya ini, biaya dapat diputar lagi menjadi produk siap jual yang akan memberikan keuntungan bagi Anda.

Aksesibilitas Tinggi

E-commerce memiliki jangkauan yang luas tanpa batasan. Sekali Anda mengembangkan e-commerce, semua orang akan dapat mengakses e-commerce Anda. Anda bahkan dapat menjangkau pembeli dengan mobilitas tinggi sekalipun karena aksesnya yang mudah. Transaksi dapat berjalan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Lantas, apa bedanya dengan berjualan online melalui social media? E-commerce memiliki kemampuan untuk menyematkan suatu chatbot yang dapat melayani pembeli dengan cepat. Tidak akan ada lagi pembeli yang beralih ke toko lain karena Anda telat menjawab pesan. Pengelolaan toko juga tidak perlu harus ke bangunan fisik. Saat ada internet, kita dapat mengakses pengelolaan transaksi penjualan produk.

Costumer-Centric

Saat ini e-commerce bukan hanya menjadi toko online, melainkan juga menjadi Personal Shopper Assistance. Personal Shopper Assistance akan memberikan pengingat mulai dari barang dalam wishlist, produk rekomendasi dan informasi promo kepada pembeli. Hal ini akan membuat pembeli mendapatkan kepuasan sendiri karena kemudahannya. Selain itu, kehadirannya akan membuat pengalaman baru yang menarik dan memancingnya untuk datang untuk berbelanja kembali. Menariknya, Anda dapat memanfaatkannya untuk mempengaruhi psikologi pembeli dengan notifikasinya. Melalui fitur notifikasi via email, atau push notification ini sedikit banyak memaksa pengunjung untuk melihat tawaran di e-commerce Anda.

Data Leads Yang Lebih Rapi

Berbeda dengan marketplace, e-commerce akan memudahkan Anda dalam menjangkau kembali pembeli produk Anda. Anda akan lebih mudah mengenali konsumen secara lebih dekat. Data ini sangat penting untuk melakukan optimalisasi penjualan. Anda dapat melakukan evaluasi penjualan sebagai dasar marketing selanjutnya. Hal ini akan meningkatkan kepuasa pelanggan sekaligus membantu Anda dalam mengembangkan penjualan produk.

Nah itulah rangkuman alasan kenapa harus memiliki e-commerce sendiri. Sekaranglah saatnya memilih langkah yang tepat, apakah sudah saatnya perusahaan Anda punya e-commerce sendiri atau hanya berdiri menunggu tergerus disrupsi yang terjadi. Semua bergantung pada tangan Anda!

E-Commerce dan Marketplace, Mana Pilihan Terbaik?

E-Commerce dan Marketplace
Ilustrasi E-Commerce dan Marketplace, Mana Pilihan Terbaik?
(Sumber : Dokumen Pribadi)

Sejak pertama kali muncul pada Maret 2020, pandemi covid-19 membuat segala aktivitas harus dilakukan di rumah. Tak terkecuali kegiatan ekonomi. Perusahaan harus menyesuaikan proses bisnis sehingga membatasi pergerakan barang dan manusia agar tidak terjadi persebaran virus yang semakin menjadi-jadi. Online Shopping atau toko online acap kali menjadi alternatif terbaik dalam pemecahan masalah ini. Pesatnya perkembangan teknologi, pengguna yang begitu masif, serta tingginya sifat konsumtif masyarakat membuat online bisnis menjadi bisnis menggiurkan bagi perusahaan. Terdapat dua jenis online shopping yakni marketplace dan e-commerce. Agar tidak salah langkah, TAS official telah merangkum perbandingan kedua platform ini dalam artikel berjudul E-Commerce dan Marketplace, Mana Pilihan Terbaik? ini

Sejak pertama kali muncul pada Maret 2020, pandemi covid-19 membuat segala aktivitas harus dilakukan di rumah. Tak terkecuali kegiatan ekonomi. Perusahaan harus menyesuaikan proses bisnis sehingga membatasi pergerakan barang dan manusia agar tidak terjadi persebaran virus yang semakin menjadi-jadi. Online Shopping atau toko online acap kali menjadi alternatif terbaik dalam pemecahan masalah ini. Pesatnya perkembangan teknologi, pengguna yang begitu masif, serta tingginya sifat konsumtif masyarakat membuat online bisnis menjadi bisnis menggiurkan bagi perusahaan. Terdapat dua jenis online shopping yakni marketplace dan e-commerce. Agar tidak salah langkah, TAS official telah merangkum perbandingan kedua platform ini dalam artikel berjudul E-Commerce dan Marketplace, Mana Pilihan Terbaik?

Fungsionalitas

Pada dasarnya marketplace dan e-commerce memiliki muara yang sama yaitu mempertemukan penjual dan pembeli dalam suatu transaksi melalui dunia maya. Kerapkali orang awam susah membedakan dua platform ini. Namun sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya.

Marketplace adalah sebuah “pasar online” yang memiliki ratusan bahkan ribuan penjual yang menyediakan barang yang sama. Jika seorang pembeli hendak mencari sebuah barang, maka marketplace akan menampilkan barang terakit. Sementara itu, e-commerce adalah sebuah “warung online” yang khusus menjual produk pemilik warung itu saja. E-commerce tidak seperti marketplace yang hanya menjadi perantara, melainkan langsung di bawah kendali sang pemilik e-commerce. Tabel di bawah ini akan menunjukkan perbedaan e-commerce dan marketplace secara rinci.

Tabel Perbandingan
Marketplace VS E-Commerce
(Sumber : Dokumen Pribadi)

Marketplace merupakan website yang menyediakan tempat untuk penjual menawarkan barang dagangannya. Melalui marketplace ini, pembeli dapat menemukan berbagai barang keinginannya dari berbagai pelapak. Marketplace juga telah membekali segala fitur-fitur transaksi untuk mempermudah penjual dan pembeli yang akan melakukan transaksi. Jika Anda ingin membuka toko dalam marketplace, Anda harus tunduk dan mengikuti fitur-fitur ini. Fitur ini bersifat “saklek”, artinya tidak memungkinkan perubahan proses bisnis dalam fiturnya. Sebaliknya, e-commerce merupakan suatu website yang secara khusus menjual produk e-commerce itu sendiri. Segala fitur transaksi dalam e-commerce menyesuaikan pada detail proses bisnis pemilik e-commerce ini. Fitur ini bersifat fleksibel, dapat bertambah dan berkurang sesuai keinginan And.

Selain fitur yang terbatas, jasa pengiriman yang tersedia dalam marketplace juga tidak didukung semua jasa ekspedisi. Terkadang marketplace juga memiliki jasa ekspedisi khusus milik mereka sendiri. Sayangnya, jasa ekspedisi ini malah menjadi masalah bagi pembeli yang berlokasi di daerah yang “belum terjamah”. Sementara itu, e-commerce memiliki dukungan ekspedisi yang lebih banyak. Anda dapat menentukan jasa ekspedisi sesuai kebutuhan perusahannya sendiri.

Pengelolaan barang pada marketplace dan e-commerce pun berbeda. Marketplace membatasi penjual untuk melakukan update stok barang hanya secara manual saja. Sebaliknya, e-commerce memiliki keunggulan dalam hal pengelolaan barang karena menawarkan sistem yang terkoneksi dengan ERP (Enterprise Resource Planning). E-commerce mengkombinasikan ekspansi bisnis yang kuat pada dunia maya dengan pengelolaan dan barang yang apik dengan ERP. Melalui teknologi ini, Anda akan mampu bersaing secara efektif dengan pemain yang lebih besar

Branding dan Reputasi

Branding Produk
(Sumber : Freepik)

Marketplace lebih cocok untuk produk general dan semua orang mengetahui barang tersebut. Jika Anda menjual baterai, maka marketplace adalah pilihan yang tepat. Dengan begitu, jika ada pembeli yang sedang mencari barang elektronik dan membutuhkan baterai, mereka akan mudah menemukan produk Anda. Namun, jika Anda menjual barang yang unik dan memiliki nilai tambah, e-commerce akan lebih baik untuk produk Anda. Keberadaan e-commerce akan meningkatkan brand-identity dari produk. Selain itu, melalui e-commerce pengelolaan pelanggan akan lebih baik. Kepuasan pelanggan akan sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Anda.

Marketing dan Traffic

Ilustrasi Marketing
(Sumber : Dokumen Pribadi)

Marketing pada marketplace sepenuhnya menjadi tanggung-jawab pemilik marketplace. Kegiatan marketing pada marketplace bertujuan untuk mengundang calon pembeli menggunakan marketplace mereka. Melalui hal ini, marketplace dapat memaksimalkan jumlah penjualan barang mereka. Terdapat banyak barang yang ada dalam satu marketplace, dan jika beruntung (semoga) produk yang Anda jual adalah salah satu dari produk yang dipromosikan. Secara traffic, produk Anda akan terlihat oleh banyak orang. Namun, tidak semua yang melihat produk Anda akan menjadi pelanggan Anda. Kalaupun mereka membeli produk Anda, Anda akan kesulitan menjangkau mereka kembali. Akhirnya perusahaan akan kehilangan salah satu data penting yakni leads.

Lain halnya dengan e-commerce. E-commerce akan mendokumentasikan data-data leads dengan baik. Data ini sangat penting untuk optimalisasi marketing produk berikutnya. Selain itu, marketing pada e-commerce lebih berfokus pada penjualan produk. Bukan hanya meningkatkan traffic, namun juga pelanggan

Nah itulah sedikit pembahasan mengenai mana pilihan terbaik antara E-commerce dan marketplace. Pada akhirnya, semua bergantung pada Anda sebagai penjual. Lebih mempercayai marketplace atau e-commerce. Anda-pun dapat mengkombinasikan keduanya selama mampu mengaturnya dalam waktu yang bersamaan. Yang terpenting, selalu perhatikan brand awareness dan brand awareness produk-produk Anda.

Membuat Tampilan HTML Tanpa Kode? Bisa Dong!

Membuat HTML Tanpa Code
Sumber : Dokumen Pribadi

Website adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari hari. Website telah masuk hampir ke seluruh sektor kehidupan, seperti ekonomi, pariwisata, hiburan, hingga Pendidikan. Per-Januari 2019, jumlah website aktif mencapai angka 1,5 miliar lebih loh. Angka yang begitu besar membuat banyak orang berbondong-bondong mempelajari pemrograman website. HTML adalah bahasa pertama yang akan mereka pelajari. Nah, tahukah kamu bahwa kita bisa membuat tampilan HTML tanpa kode? Eits, bisa dong! Mau tahu caranya?

Berkenalan dengan Sketch2Code

Buat yang belum kenal, Skecth2Code adalah aplikasi web gratis dari Microsoft yang akan mengubah file gambar menjadi kode HTML. Sketch2Code menggunakan teknologi yang bernama Computer Vision. Computer Vision inilah yang akan mengenali objek dalam pola dalam suatu gambar. Kemudian computer vision ini akan memprediksi elemen desain dalam gambar itu. Selanjutnya Sketch2Code akan mengubah desain menjadi baris-baris HTML. Menariknya lagi, Skecth2Code gratis Loh!

Skecth2code telah terhubung pada platform cloud Microsoft, Microsoft Azure, beserta layanan Web Azure Cloud AI. Sketch2Code memanfaatkan beberapa APIs yakni custom Vision APIs dan Computer Vision APIs untuk deteksi objek, OCR, dan deteksi tulisan tangan.

Sumber : Website Sketch2Code

Untuk menggunakan layanan keren ini, kita perlu mengunjungi web resmi Skecth2Code pada link ini. Selanjutnya kita perlu mengupload desain yang sebelumnya telah tergambar. Selain itu, kita juga dapat secara langsung mengambil gambar melalui kamera device dengan dengan tombol ‘ Take a Picture ‘. Pastikan garis, gambar, dan teks telah terlihat jelas ya.

Sumber : Sketch2Code

Proses selanjutnya adalah proses deteksi objek yang terdapat pada gambar. Hal ini dilakukan melalui Computer Vision. Beberapa saat kemudian website akan menampilkan cuplikan tampilan HTML dari gambar yang terdeteksi. Desain HTML akan berdampingan dengan gambar yang telah kita upload sebelumnya.

Selanjutnya kita tinggal mengunduh kode HTML menggunakan tombol Download Your HTML Code. Kita akan mendapatkan file HTML dari desain yang kita unggah. Buka file dengan browser untuk melihat hasilnya.

Tips:
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, gunakan gambar latar berupa whiteboard yang bersih. Dengan demikian tidak akan ada objek-objek yang akan mengganggu proses identifikasi objek.

Nah, itu lah sedikit pembahasan mengenai membuat membuat tampilan HTML tanpa kode. Ternyata bisa dong.

Menilik Fitur Baru Laravel 8

Laravel adalah salah satu framework PHP paling populer saat ini. Framework laravel memiliki konsep MVC yang akan memecah source code sesuai fungsi masing-masing. Pada awal bulan lalu, tepatnya pada 8 September 2020 Laravel merilis versi terbarunya, Laravel 8. Namun, versi ini bukanlah versi LTS (Long Term Support). Developer akan terus mengembangkan dan memperbaiki bugsnya selama satu tahun mendatang. Nah, TAS Official akan mengajak kalian untuk menilik fitur baru Laravel 8. Apa saja?

Laravel Jetstream dan Laravel Fortify

Laravel Jetstream adalah suat kerangka scafolding yang akan membantu kita dalam penyediaan fitur-fitur umum yang sering digunakan. Beberapa fitur bawaan ini meliputi :

  • Authentication (login, dashboard, logout, password reset)
  • Two factor authentication (fitur ini menarik, seperti Google Authenticator)
  • Browser session management
  • API token management (Menggunakan Laravel Sanctum dan adanya hak akses)
  • Full “teams” functionality (user bisa membuat team, undang user ke team, dll)
  • User profile
  • Delete account functionality

Lebih lanjut, fitur terbaru ini akan menggantikan Laravel UI pada versi terdahulunya.

Direktori app/Models

Pada Laravel 8, secara default model akan berada pada folder app/Models. Kita dapat melihatnya secara langsung pada Github Branch master. Hal ini karena tingginya permintaan dari komunitas. Jika kita sudah upgrade ke laravel 8 maka perintah php artisan make:model akan membuat model baru pada app/Models

Job Batching

Fitur menarik lainnya dari Laravel 8 adalah Job Batching. Melalui fitur ini developer dapat mengeksekusi banyak jobs kemudian memanggilnya dengan perintah callback ketika selesai. Contoh enggunaan bus::batch adalah sebagai berikut

use App\Jobs\ProcessPodcast;
use App\Podcast;
use Illuminate\Bus\Batch;
use Illuminate\Support\Facades\Batch;
use Throwable;

$batch = Bus::batch([
    new ProcessPodcast(Podcast::find(1)),
    new ProcessPodcast(Podcast::find(2)),
    new ProcessPodcast(Podcast::find(3)),
    new ProcessPodcast(Podcast::find(4)),
    new ProcessPodcast(Podcast::find(5)),
])->then(function (Batch $batch) {
    // All jobs completed successfully...
})->catch(function (Batch $batch, Throwable $e) {
    // First batch job failure detected...
})->finally(function (Batch $batch) {
    // The batch has finished executing...
})->dispatch();

return $batch->id;

Migration Squashing

Perintah ini berfungsi untuk menyatukan file-file migration dalam satu file SQL. Fitur ini mendukung dua database management system besar yakni MySQL dan PostgreSQL. Perintah untuk melakukan migration squashing adalah sebagai berikut:

$ php artisan schema:dump

Perintah ini dapat sekaligus melakukan dump dan menghapus file migration dengan menambah parameter prune

$ php artisan schema:dump --prune

File hasil squash akan tersimpan dalam app/schema

Model Factory

Laravel melakukan banyak peningkatan pada model factory. Model Factory pada versi ini memberikan dukungan penuh pada relationship pada model kelas. Salah satu contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

<?php

namespace Database\Factories;

use App\Models\User;
use Illuminate\Database\Eloquent\Factories\Factory;
use Illuminate\Support\Str;

class UserFactory extends Factory
{
    protected $model = User::class;

    public function definition()
    {
        return [
            'name' => $this->faker->name,
            'email' => $this->faker->unique()->safeEmail,
            'email_verified_at' => now(),
            'password' => '$2y$10$92IXUNpkjO0rOQ5byMi.Ye4oKoEa3Ro9llC/.og/at2.uheWG/igi', // password
            'remember_token' => Str::random(10),
        ];
    }
}

Model ini menambahkan trait hasFactory, sehingga kita dapat menggunakan perintah berikut ini pada model Factory :

<?php
use App\Models\User;

User::factory()->count(50)->create();

Maintenance Mode Yang Lebih Baik

Pada versi terdahulu, artisan-down dapat dilewatkan dengan perintah allow-list. Perintah allow-list ini dapat mendaftarkan alamat IP-Addres komputer untuk mengakses selama mode maintenance. Sedangkan pada Laravel 8 perintah ini diganti dengan token.

$ php artisan down --secret="1630542a-246b-4b66-afa1-dd72a4c43515"

Untuk mengaksesnya, kita harus melewatkannya pada URL setelah domain utama. Misal

https://teknosejahtera.co.id/1630542a-246b-4b66-afa1-dd72a4c43515

Selain itu juga menambahkan perlakuan khusus agar segera menampilkan halaman ketika maintenance mode. Hal ini memungkinkan untuk developer melakukan update melalui composer dan pengguna langsung dapat melihat hasil update ini (pre-render). Perintah untuk melakukan pre-render adalah

$ php artisan down --render="errors::503"

Rate Limiting

Pada Laravel 8, Rate Limiting dapat dilakukan melalui facade. Perintah untuk melakukan Rate Limiting adalah sebagai berikut

use Illuminate\Cache\RateLimiting\Limit;
use Illuminate\Support\Facades\RateLimiter;

RateLimiter::for('global', function (Request $request) {
    return Limit::perMinute(1000);
});

Untuk memanggil Rate Limiting dapat dilakukan menggunakan Middleware Throtle

Route::get('/login')->middleware(['throttle:authentication']);

Time Testing Helpers

Fitur Time Testing Helper akan memudahkan kita dalam melakukan pengolahan waktu saat unit testing. Bahasa ini mendukung modifikasi waktu dengan perintah travel.

/ Travel into the future...
    $this->travel(5)->milliseconds();
    $this->travel(5)->seconds();
    $this->travel(5)->minutes();
    $this->travel(5)->hours();
    $this->travel(5)->days();
    $this->travel(5)->weeks();
    $this->travel(5)->years();

    // Travel into the past...
    $this->travel(-5)->hours();

    // Travel to an explicit time...
    $this->travelTo(now()->subHours(6));

    // Return back to the present time...
    $this->travelBack();

Wah, kaya time travelers ya!

Peningkatan Artisan Serve

Laravel 8 secara otomatis akan mendeteksi konfigurasi environment tanpa harus melakukan restart pada php artisan serve

Nah, setelah menilik fitur baru laravel 8, apakah kalian tertarik mencobanya?